"Presiden telah mengumumkan secara terbuka paket ekonomi lanjutan," ujar Pramono, saat konferensi pers paket kebijakan ekonomi jilid V, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Dia menceritakan, saat rapat terbatas membahas paket ini dengan Presiden Joko Widodo, paket yang dikeluarkan pemerintah bisa mencapai ratusan.
"Tadi pas rapat pak Jokowi katakan ada paket 5, 6, 7, 8 hingga mungkin paket 100 sampai 200. Mungkin pak menko kita berganti nama jadi Deregulasi Nasution," tawa Pramono.
Seperti diketahui, Jokowi sempat mengatakan, pemerintah akan terus meluncurkan paket kebijakan ekonomi hingga iklim investasi di Indonesia membaik. Paket berupa kebijakan jangka panjang dan jangka pendek.
"Terus akan ada paket-paket baik jangka pendek, menengah, kita enggak mau keduluan Vietnam," tutur suami Iriana ini.
Seperti diketahui, pemerintah telah meluncurkan empat paket kebijakan. Paket kebijakan ekonomi tahap I diluncurkan pada 9 September 2015. Paket pertama fokus mendorong daya saing industri nasional melalui deregulasi, debirokratisasi, serta penegakan hukum, dan kepastian usaha.
Kemudian pemerintah akan mempercepat proyek strategis nasional dengan menghilangkan berbagai hambatan, sumbatan dalam pelaksanaan dan penyelesaian proyek strategis nasional serta meningkatkan investasi di sektor properti.
Paket kebijakan ekonomi jilid II diluncurkan pada 29 September. Paket ini lebih difokuskan pada izin investasi untuk industri yang ada di dalam dan di luar kawasan industri.
Sementara paket kebijakan III yang diluncurkan pada 7 Oktober 2015, memfokuskan pada penurunan harga energi dan perbaikan iklim usaha. Serta paket kebijakan IV yang diluncurkan pada 15 Oktober 2015 berfokus untuk membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya. Dunia usaha dan investasi diberikan kemudahan untuk membuka lapangan pekerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News