Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani menilai, angka tersebut realistis. Dia memandang dengan berbagai langkah dan kebijakan ekonomi, presiden terpilih Joko Widodo dipercaya mampu mencapai besaran tersebut.
"Karena langkah pertama yang dilakukan yakni penghematan anggaran," tuturnya usai diskusi berjudul 'Ekspektasi Pebisnis terhadap Pemerintahan Baru', di Mercantile Club, World Trade Center di Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2014).
Seperti diketahui, Jokowi berencana untuk melakukan penghematan anggaran kementerian atau lembaga yang dinilai hanya menjadi pemborosan. Penghematan tersebut salah satunya yakni dengan rencana penggabungan beberapa kementerian.
"Biaya-biaya rapat pasti akan dipangkas. Lalu kalau dalam dunia usaha, untuk mengurus pasar saja sekarang diperlukan 10-12 kementerian. Kenapa tidak disatukan saja? Itu kan pemborosan," ujar Franky.
Belum lagi, lanjutnya, dalam menangani masalah kemiskinan harus melibatkan kurang lebih delapan kementerian yang menurutnya bisa lebih diminimalisir.
"Hal-hal seperti ini yang sebenarnya penting, sehingga pemerintah akan fokus kepada hal-hal yang produktif yang mendorong supaya pemerintah bisa investasi infrastruktur," jelas Bos Garuda Food ini.
Seperti diketahui, tahun depan ketidakpastian global masih akan menghantui. Hal ini ditandai dengan indikasi kenaikan suku bunga bank sentral AS the Federal Reserve (Fed Fund Rate) lebih cepat dari perkiraan awal.
Belum lagi harga komoditas global yang relatif stagnan. Dengan perekonomian Tiongkok masih diperkirakan melambat. Serta pemulihan ekonomi di Eropa dan Jepang masih melambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News