Utang Indonesia dinilai aman -- MI/ATET DWI PRAMADIA
Utang Indonesia dinilai aman -- MI/ATET DWI PRAMADIA

Kini, Utang Indonesia Jauh Lebih Aman

Suci Sedya Utami • 15 Agustus 2014 12:29
medcom.id, Jakarta: Utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kini telah berada dalam situasi yang jauh lebih aman dibandingkan pada masa puncak krisis moneter 1998.
 
Saat ini, rasio utang Indonesia terhadap PDB sebesar 23%, turun jauh dibandingkan dengan 1998 di mana rasio utang Indonesia tercatat sebesar 85% atau hampir setara dengan penghasilan negara.
 
Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan bahwa utang negara adalah faktor penting karena berkaitan dengan rasa percaya diri dan harga diri suatu bangsa.

Demikian seperti dipaparkan SBY dalam Pidato Kenegaraan Presiden RI di Gedung DPR RI, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2014).
 
"Utang juga sering dianggap sebagai ancaman dan stigma yang buruk oleh rakyat Indonesia, sehingga dengan susah payah akhirnya kita berhasil menurunkan utang terhadap PDB dan menjadikan kita percaya diri dengan negara-negara maju lainnya," tutur SBY.
 
SBY melanjutkan, rasio utang terhadap PDB Indonesia merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan negara-negara G20.
 
"Negara-negara maju yang tergabung di G20, rasio utang terhadap PDB mereka terus meninggi. Seperti Jepang yang rasio utangnya sebesar 227,2%, Amerika Serikat 101,5%, dan Jerman 78,4%," tambah SBY.
 
Saat ini, lanjut SBY, Pemerintah Indonesia telah melunasi utang-utang negara kepada lembaga keuangan dunia, International Monetary Fund (IMF), dan telah melakukan pelunasan emapat tahun lebih cepat dari jadwal yang telah disepakati.
 
"Indonesia tidak lagi menjadi pasien IMF yang semua kebijakan dan perencanaan ekonominya harus didikte oleh IMF," tegas SBY.
 
Selain itu SBY juga menyampaikan bahwa hibah bukan lagi menjadi faktor penentu pembangunan Indonesia. "Kita tetap menerima hibah dari negara-negara sahabat, dan kita hargai sepanjang diberikan dengan itikad baik dan semangat persahabatan," tutur SBY.
 
Saat ini hibah yang diterima dari dunia internasional kepada Indonesia hanya berjumlah sekitar 0,7%  dari seluruh anggaran nasional. "Hal ini menandakan bahwa kita telah mencapai kemandirian ekonomi yang makin signifikan," pungkas SBY. (Husen Miftahudin)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan