Ani, biasa ia disapa, menceritakan saat Indonesia terkena dampak dari krisis regional Asia pada 1997 yang membuat sektor keuangan dalam negeri goyah. Saat itu, menurutnya, Indonesia sebagai salah satu negara besar sangat minim pengetahuannya. Kondisi itu yang menjadi pembelajaran bagi para pengambil kebijakan di sektor keuangan sekarang ini.
"Kita belajar dari apa yang terjadi sebelumnya," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, yang membuka langsung seminar internasional bertajuk 'Unlocking Public and Private Investment in Indonesia: Role of Financial Sector', di Bali, Kamis (8/12/2016).
Baca: WIEF dan Tantangan Industri Keuangan Syariah
Dalam seminar itu diharapkan memunculkan sejumlah identifikasi mengenai pendalaman pasar keuangan, kapitalisasi pasar, penyaluran kredit, dan lainnya dalam mengembangkan sektor keuangan. Adapun pengembangan sektor keuangan sangat penting karena memiliki peran signifikan terhadap perekonomian.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara menambahkan, seminar ini bukan hanya membicarakan soal isu, namun juga membangun jaringan sebagai upaya belajar dari pengalaman berbagai negara dan dunia dalam merancang kebijakan di sektor keuangan.
Baca: Industri Keuangan yang Inklusif
Hal itu, lanjutnya, untuk mendukung pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan. "Kami juga punya sesi untuk ekonom muda. Kami memilih empat ekonom muda dari UI, Undip SMERU Research Institute dan Unair," pungkas Suahasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News