Dalam perayaan Hari Oeang ke-71 tahun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, minimalnya hasil dari infrastruktur baru bisa dirasakan dalam jangka waktu lima tahun. Bahkan, kata Ani, biasa ia disapa, jika melihat rata-rata bisa terasa 10-30 tahun.
"Infrastruktur maturity-nya jangka panjang, enggak ada itu waktu dua tahun terasa," kata Ani, di Kemenkeu, Jakarta Selatan, Selasa 24 Oktober 2017.
Karena itu, lanjut Ani, pihaknya mendorong jajarannya untuk berinovasi mencari instrumen investasi yang sifatnya jangka panjang. "Saya minta eselon I untuk terus berinovasi bagaimana bisa meng-encourage instrumen yang sifatnya jangka panjang," tutur Ani.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan mengaku, pihaknya memiliki empat skema investasi atau pendanaan yang dirancang untuk infrastruktur.
Pertama pinjaman dari luar negeri untuk sebuah proyek yang telah diterapkan sebelum krisis 1998. Kedua pembiayaan atau investasi melalui instrumen Surat Berharga Negara (SBN) baik dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) maupun surat utang negara dalam bentuk syariah (sukuk).
Ketiga yakni melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan adanya penjaminan dari pemerintah Viability Gap Fund (VGF). Keempat yakni investasi dengan skema penugasan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan diawali Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk me-leverage asetnya.
"KPBU jadi paling prefrence karena men-delay supaya tidak terlalu banyak dana pemerintah masuk. Karena skema ini melibatkan swasta," tutup Robert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id