Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, inflow yang masuk ke dalam negeri hanya sekira Rp70 triliun. "Kondisi ini baik," ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 16 Juni 2017.
Jika diamati, kata dia, misalnya terkait dengan Credit Default Swap (CDS) terjadi perbaikan di awal tahun sebanyak 157 dan sekarang 117. Surat utang negara (SUN) 10 tahun yield di awal tahun masih berada di kisaran tujuh sampai delapan persen, sekarang 6,8 persen bahkan lebih rendah.
Dirinya menambahkan, kondisi ekonomi tetap terjaga dan diharapkan pemulihan ekonomi terus berjalan. Namun begitu, yang harus segera diselesaikan adalah mempercepat upaya konsolidasi di perbankan dan koprorasi.
"Korporasi secara umum profitabilitas, Return on Equity (ROE), Return on Asset (ROA) semua menunjukan kondisi membaik. Kondisi utang mereka karena neracanya sudah lebih baik maka kemampaun mereka untuk membayar utang sudah lebih baik, bank juga demikian," jelas dia.
Meski begitu, Agus meyakini jika kondisi perekonomian masih akan terus mengalami perbaikan. Bahkan dirinya menilai jika ekspansi yang dilakukan bank maupun korporasi belum maksimla terlihat dari pertumbuhan kredit yang belum membaik.
"Tapi kami lihat pertumbuhan di non bank yang Initial Public Offering (IPO), terbitkan surat utang dan obligasi banyak. Kami paham karena tingkat bunga kompetitif. Kami sambut baik ini tanda ke depan ada pemulihan (ekonomi)," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News