Ilustrasi (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Inflasi Rendah di Indonesia Bukan Cerminan Daya Beli Melemah

Suci Sedya Utami • 30 Juni 2017 10:33
medcom.id, Jakarta: Banyak pihak menilai capaian inflasi yang rendah menunjukkan adanya penurunan daya beli dari masyarakat, terutama di Indonesia. Padahal, penilaian seperti itu tidak selalu tepat karena harus melihat dari struktur perekonomian suatu negara lantaran antara satu negara dengan negara lain memiliki perbedaan.
 
Direktur Grup Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Moch Doddy Ariefianto menilai, anggapan tersebut lebih cocok diterapkan kepada negara maju. Di Indonesia, inflasi yang rendah atau deflasi tak bisa serta merta menggambarkan adanya kelesuan pada daya beli rumah tangga atau konsumsi masyarakat yang menurun.
 
Dirinya menjelaskan, di Indonesia selama masih ada pengendalian harga oleh pemerintah dan otoritas moneter atau administer price seperti bensin dan pangan maka kondisi itu yang akan menunjukkan adanya pergerakan inflasi yang terkendali. Pengendalian inflasi ini penting untuk mendukung laju perekonomian yang sehat.

Lain halnya jika di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) yang sudah tak banyak lagi harga yang dikendalikan atau hampir semua diserahkan pada mekanisme pasar. Tentu situasi dan kondisinya akan berbeda dan tidak bisa disamakan dengan situasi dan kondisi perekonomian di Indonesia.
 
"Tidak juga (inflasi merupakan cerminan penurunan daya beli). Beda halnya seperti di Amerika Serikat di mana inflasi leading indikator (mengukur daya beli)," kata Doddy, kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, seperti diberitakan Jumat 30 Juni 2017.
 
Menko Perekonomian Darmin Nasution pernah menyatakan rendahnya tingkat inflasi bukan merupakan indikasi adanya penurunan daya beli masyarat. Menurut Darmin, capaian inflasi sekarang ini adalah karena upaya pemerintah yang memang ingin menekan tingkat inflasi melalui pengendalian harga barang dan kebutuhan pokok supaya tak merangkak naik.
 
Sekadar diketahui, capaian inflasi sekarang ini memang relatif terkendali. Data BPS, inflasi hingga Mei secara kumulatif tercatat 0,39 persen. Periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar 0,40 persen. Padahal tahun ini di Mei ada momentum persiapan bulan puasa yang datang lebih cepat dibandingkan dengan tahun lalu.
 
Apabila disandingkan dengan data di kuartal I (Januari-Maret) di 2016 maka inflasi tercatat 0,62 persen. Sedangkan di periode yang sama di 2017 tercatat sebesar 1,19 persen. Sementara data daya beli sepanjang kuartal I-2017 hanya tumbuh 4,93 persen atau menurun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebesar 4,97 persen.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan