Menurut Ekonom Wahyoe Sudharmono ada tiga hal yang harus dilakukan untuk mencapai itu. Pertama, meningkatkan produktivitas. Dengan produktivitas yang tinggi, maka kebutuhan investasi bisa mengerek pertumbuhan ekonomi di posisi tujuh persen.
"Kebutuhan bisa dibiayai oleh tingkat tabungan nasional yang terbatas. Pada akhirnya pertumbuhan ekonomi akibat meningkatnya investasi tidak akan berdampak pada peningkatan defisit neraca transaksi berjalan yang dapat menimbulkan instabilitas makro ekonomi," kata Wahyoe, ditemui dalam acara 'Paparan Ekonomi 2017: Menanti Fajar dalam Keseimbangan Baru Ekonomi Global' di Panti Perwira Balai Sudirman, Menteng, Jakarta, Senin (5/12/2016).
baca : Ekonomi Indonesia Tidak Melemah Sendirian
Hal kedua, sebut Wahyoe, harus ada peningkatan proporsi tabungan nasional terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Posisi saat ini proporsi tabungan nasional hanya berkisar 33 persen, dalam menuju itu proporsi tabungan harus berada pada level 44 persen terhadap PDB di 2017.
Dalam meningkatkan proporsi tabungan terhadap PDB, dia mengaku, sudah berjalan dengan adanya program pengampunan pajak (tax amnesty) dan program inklusi keuangan untuk memperluas akses keuangan bagi masyarakat.
"Peningkatan inklusi keuangan merupakan salah satu agenda penting setidaknya dalam satu dekade ke depan. Indonesia dapat terhindar dari perangkap negara pendapatan menengah atau middle income trap," jelas Wahyoe.
Adapun hal terakhir yang bisa dilakukan, sambung Wahyoe, pemerintah harus bisa meningkatkan ruang ekspansi fiskal melalui peningkatan belanja negara. Hal ini tercermin dari posisi current account deficit (CAD) yang masih rendah.
"Sektor prioritas belanja pemerintah harus ditingkatkan. Usaha untuk meningkatkan iklim bisnis juga harus dijalankan. Nantinya bisa melakukan deregulasi maupun penguatan kualitas birokrasi dan aspek tata institusional masih kita perlukan," pungkas Wahyoe.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id