Pertama, Abdul Gafar Usman mengagumi penyataan Jokowi yang telihat tegas dan berbeda dibandingkan presiden-presiden sebelumnya dalam peringatan G30SPKI. Sikap Jokowi itu adalah tidak mengucapkan maaf ke PKI.
"Kita lihat dari segi ideologi, pernyataan Presiden tidak ada niat untuk minta maaf kepada PKI," kata Abdul dalam diskusi 'Setahun Jokowi-JK, Indonesia Sudah Sampai Mana?', di Kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (18/10/2015).
Kemudian, kedua, dari segi politik pertahanan, Ia mengatakan, Jokowi juga sudah berkomitemen dalam penegakan struktur hukum saat ini yang telah diperkuat. Dari komitmen itu, sebagai wakil dari DPD, dirinya menyatakan akan memback-up komitmen tersebut.
"Kita lihat komitmen Presiden masih dalam proses, kami DPD ada tugas yaitu memagari keadilan dan komitmen itu," ujar dia.
Lebih lanjut, dari segi aspek ekomomi, Ia juga bangga dengan beberapa keputusan presiden seperti salah satunya pembubaran Pertamina Energy Trading Limited atau PETRAL. Pengambilan keputusan ini merupakan salah satu keputusan besar, pasalnya Petral telah menjadi calo migas selama bertahun-tahun dan merugikan bangsa.
"Kita beri catatan, kebanggaan ke Presiden seperti Petral," ucap dia.
Terakhir dari segi politik, Ia mengapresiasi atas keputusan merushuffle beberapa menteri kabinet kerja Agustus lalu. Menurutnya, keputusan ini merupakan keputusan berani dalam menunjukkan komitmennya.
"Kita mengapresiasi reshuffle. Tapi kita harapkan sesuatu kedepan (setelah reshuffle) Jokowi punya komit yang bagus dan kuat," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News