"Transformasi belanja subsidi menjadi bansos merupakan salah satu upaya yang bisa ditempuh dalam meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran penerimanya," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 18 Juni 2020.
Menurutnya mekanisme penyaluran subsidi dalam bentuk komoditas rentan terhadap selisih harga karena sifatnya bisa dibeli/dikonsumsi oleh semua orang. Misalnya program subsidi raskin yang kini diubah menjadi bantuan pangan.
"Oleh karena itu, pemerintah berencana melanjutkan reformasi ini melalui transformasi subsidi lainnya menjadi bansos. Namun demikian, pemerintah menyadari bahwa transformasi ini harus dilakukan secara berhati-hati dan bertahap untuk menghindari adanya gejolak sosial dan memastikan transisi yang lebih mulus," ungkap dia.
Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Ubaidi Socheh Hamidi sebelumnya mengungkapkan, rencana integrasi berbagai program bansos pemerintah termasuk untuk subsidi listrik dan elpiji.
Nantinya subsidi listrik dan elpiji akan digabung dengan integrasi Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dalam kartu sembako. Ini akan masuk dalam pengelompokan klaster daya beli yang membantu masyarakat kurang mampu mengakses komoditas tertentu.
Selain itu, ada klaster kesehatan yang berisi program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), serta klaster ketenagakerjaan yang meliputi integrasi antara kartu prakerja dengan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id