Dalam kerangka APBN tahun ini, pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi antara 4,5-5,5 persen. Namun, target pertumbuhan ekonomi tetap akan bergantung pada pencapaian di kuartal I-2021.
"Jadi kita nanti akan lihat kuartal I ini. Tapi range ini menggambarkan kita akan masih optimistis di sekitar lima persen untuk 2021," katanya dalam video conference di Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021.
Ia menambahkan berbagai indikator perekonomian mengalami perbaikan pada kuartal I tahun ini meski masih ada pembatasan kegiatan masyarakat. Pemerintah pun berupaya menjaga momentum pemulihan ekonomi dari kuartal sebelumnya.
"Dengan kuartal I yang cukup solid, kita akan jaga supaya di kuartal II dan kuartal II akan rebound, atau recover-nya makin dipercepat. Sekarang range-nya agak bergeser, tapi point estimate kita ada di lima persen," ungkap dia.
Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi nasional mengalami kontraksi 2,07 persen imbas pandemi covid-19. Meski tidak terlalu buruk dibandingkan dengan negara lain, namun Sri Mulyani enggan terlena dan tetap memonitor pemulihan ekonomi nasional.
"Itu tidak terlalu buruk dibanding negara lain yang kontraksinya jauh lebih dalam. Namun kita tidak terlena. masih ada PR kita harus memulihkan ekonomi masuk dalam zona positif dan kita berharap tahun ini, 2021 pertumbuhan ekonomi bisa kembali pada kisaran 4,3-5,5 persen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id