"Transaksi ini menghasilkan jumlah penawaran lebih dari USS6,8 miliar dari 240 investor, sehingga lebih dari 3,4 kali oversubscribed (kelebihan permintaan)," seperti dikutip dari pengumuman tertulis yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Risiko Departemen Keuangan, Jumat (22/5/2015).
Meskipun kondisi pasar sangat volatile dan penuh dengan ketidakpastian, global sukuk ini menarik minat berbagai kelompok investor domestik dan internasional. Adapun distribusi investor berdasarkan wilayah adalah sebesar 41 persen investor syariah dan Timur Tengah, 21 persen investor Amerika, 16 persen investor Eropa, 12 persen investor wilayah Asia selain Indonesia, dan 10 persen investor lndonesia. Berdasarkan jenis investor, pengalokasian penawaran yang diterima kepada bank adalah sebesar 42 persen, fund manager 39 persen, bank sentral 15 persen, asuransi 2 persen, dan private bank 2 persen.
Penerbitan sukuk global sebesar USS2 miliar ini merupakan penerbitan sukuk global terbesar oleh pemerintah sejak tahun 2009, dan bahkan juga merupakan penerbitan sukuk global dalam satu tranche terbesar di dunia.
Sementara itu, joint lead managers dan bookrunners yang ditunjuk pemerintah untuk transaksi ini adalah CIMB Investment Bank Berhad, Dubai lslamic Bank, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd dan JP
Morgan. Sedangkan co-managers untuk transaksi ini adalah National Bank of Abu Dhabi, Arab Banking Corporation, PT Mandiri Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News