"Jadi pembangunan infrastruktur akan terus menerus terjadi. Karena hari ini jalan dua line, lalu macet jadi empat line, lalu bertambah ada jalan tol," katanya, dalam pembukaan perdagangan pasar modal, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 2 Januari 2018.
Menurutnya pembangunan infrastruktur akan terus bertambah seiring pertambahan jumlah penduduk. Namun pembiayaan infrastruktur masih menjadi kendala bagi pemerintah lantaran pembiayaan proyek sepenuhnya tidak bisa dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Kalau pakai APBN pasti tidak cukup, karena itu BUMN jadi kontraktor. Kalau BUMN dari APBN ini kontraktor, kalau dari kantong sendiri ini investor, apakah jalan tol, bandara atau pelabuhan," tutur dia.
Pemerintah akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan pendanaan baik lewat pasar modal maupun perbankan. Pemerintah juga bisa mendapatkan pendanaan lewat penerbitan obligasi rupiah Komodo Bond di bursa London atau London Stock Exchange.
"Kalau BUMN (dengan APBN) yang penting jadi, tidak harus komersial tapi ekonomis. Tapi kalau (pendanaan) dari perbankan harus visible ekonomi dan komersial. Pasar modal juga begitu," tuturnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menjamin pembiayaan proyek infrastruktur di 2018 sepenuhnya tidak bergantung kepada APBN. Pemerintah memiliki banyak akal untuk merealisasikan proyek strategis nasional hingga 2019.
"Banyak sebenarnya. Jurusnya banyak. Apalagi? Jangan, kalau orang melihat, waduh ini nanti pendanaan untuk infrastruktur seperti ini, peluang untuk mendapatkan dana itu banyak sekali," kata Presiden seusai menutup perdagangan pasar modal di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 29 Desember 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id