Kenaikan harga global memberikan kesempatan bagi produsen lokal untuk meningkatkan produksi, meningkatkan pendapatan, keuntungan, dan berarti pengumpulan pendapatan lebih tinggi, pendapatan Januari-Agustus 2021 dari operasi hulu telah melampaui target.
Terkait IHK, inflasi IHK Januari-September rata-rata 1,5 persen yoy, di bawah target BI, yang sebesar 2-4 persen, dengan sub-indeks utama, yaitu inflasi inti (bobot 65,5 persen), inflasi barang dan jasa yang harganya diatur pemerintah (18 persen), dan komponen energi pada jalur bersahabat. Listrik, gas, dan bahan bakar lain memiliki bobot 5,8 poin persentase (pp), dan di kolom transportasi, layanan transportasi penumpang sebesar 2,6 pp.
"Meskipun terjadi kenaikan harga minyak global, hal ini kemungkinan tidak akan menyebabkan inflasi lebih tinggi dalam waktu dekat karena peredam benturan bawaan, melalui kenaikan harga beberapa jenis bahan bakar karena harga minyak lebih tinggi (bahan bakar kelas rendah bersubsidi, yaitu bahan bakar di bawah RON92)," kata dia, dalam keterangan resminya, Senin, 1 November 2021.
Sebagai contoh, harga RON88-90-92 tidak berubah sejak awal 2020 dan selama pandemi tarif listrik tetap (untuk rumah tangga yang lebih kecil) dan penyesuaian triwulanan yang tertunda untuk pelanggan menengah/besar.
Di tengah pandemi dan gangguan pasokan, pihak berwenang menerapkan kembali kewajiban pasar (penjualan) domestik yang diatur, dengan 25 persen dari pasokan harus dijual di dalam negeri. Pelanggar aturan ini akan dikenakan sanksi berat dan larangan dari pasar ekspor menguntungkan atau menyebabkan pembekuan izin ekspor.
Sebagian besar produsen listrik juga memperoleh pasokan dengan tarif tetap, membatasi dampak tidak menguntungkan dari harga lebih tinggi di pasar internasional. Dengan mempertimbangkan dampak terbatas inflasi,
"Kami mempertahankan inflasi 2021 pada 1,5 persen yoy, sebelum naik ke revisi 2,5 persen pada tahun depan karena unsur basis tetapi masih di titik rendah dari kisaran target BI (dengan asumsi tidak ada reformasi subsidi)," jelas dia.
Dengan barang dan jasa yang diproduksi masih di bawah tingkat sebelum pandemi, penyesuaian harga energi tidak akan segera terjadi, bahkan saat tekanan fiskal (pengeluaran lebih besar daripada pendapatan).
"Mengingat dampak kecil terhadap inflasi dalam waktu dekat, kami mempertahankan imbauan kami agar BI melanjutkan penundaan penyesuaian kebijakannya, sementara perhitungan fiskal lebih kuat membatasi imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun. Rencana pengurangan pembelian aset oleh Bank Sentral AS dan gejolak yang ditimbulkannya akan dicermati," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News