"PPnBm ditanggung pemerintah untuk kendaraan bermotor diperkirakan mencapai Rp2,99 triliun dan untuk PPN ditanggung bidang properti diperkirakan akan menggunakan resources sebesar Rp5 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Senin, 1 Maret 2021.
Ia menjelaskan, insentif ini termasuk dalam insentif usaha yang yang digelontorkan pemerintah pada periode 2021 sebanyak Rp58,46 triliun.
"Ini semuanya masuk di dalam insentif usaha yang ada di dalam Rp58,46 triliun ini," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan dari pemberian insentif PPnBM ditanggung pemerintah ini diharapkan utilisasi sektor otomotif dapat pulih. Sebab, sektor otomotif merupakan salah satu sektor paling terdampak covid-19.
"Terkait dengan sektor otomotif yang ingin dicapai agar utilisasi dan penjualan kita kembali ke level mendekati satu juta," ucap Airlangga.
Sedangkan untuk sektor perumahan, pemerintah berharap insentif ini dapat memulihkan kembali daya beli masyarakat sehingga berimbas juga pada dampak turunannya. Adapun dalam presentasi yang dipaparkan terdapat 174 industri ikutan dan 350 jenis industri terkait sektor properti.
"Jadi dengan kembalinya kedua sektor mencapai kapasitas atau penjualan yang cukup baik dan mendorong daya beli masyarakat secara langsung melihat bisa menambahkan pertumbuhan 0,9-1 persen dengan multiplier effect-nya," pungkas Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News