Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut kerja sama ini menjadi bukti hubungan kuat antara Indonesia dengan Australia. Apalagi Indonesia tidak bisa sendirian dalam menghadapi pandemi covid-19, sehingga membutuhkan dukungan dari pihak lainnya.
"Dalam konteks ini, fiskal kita yang saat ini dalam tekanan besar, defisit melebar, kita sangat mengapresiasi berbagai dukungan yang datang dari berbagai sumber," katanya dalam video conference di Jakarta, Kamis, 12 November 2020.
Menurutnya bantuan ini memberikan ruang untuk pengelolaan fiskal yang lebih luas bagi tidak hanya untuk penanganan covid-19 saja. Namun juga dampak yang ditimbulkan dari sisi sosial, ekonomi, maupun keuangan.
"Yang terpenting bagaimana menjaga kelangsungan dari kebijakan fiskal kita. Saya sangat mengapresiasi dukungan, terutama pemerintah Australia dan saya berharap negara kita bisa pulih dengan sangat kuat dan segera dari covid ini," ungkapnya.
Sementara itu, Bendahara Australia Josh Frydenberg mengatakan pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung pembiayaan anggaran Indonesia tahun ini yang difokuskan pada pengelolaan krisis covid-19, termasuk program pemulihan ekonomi.
Lebih lanjut, Josh menyebut, pemberian pinjaman ini juga mencerminkan saat-saat luar biasa yang dihadapi semua negara secara bersama-sama menangani pandemi covid-19. Di sisi lain, pengelolaan fiskal di Indonesia dalam menangani krisis covid-19 juga sangat baik.
"Pemulihan Indonesia dan kemakmuran yang berkelanjutan sangat penting untuk stabilitas dan keamanan kawasan kita. Pinjaman ini dibangun di atas hubungan ekonomi kami yang sangat dihargai dan catatan kerja sama bilateral yang kuat. Australia dan Indonesia adalah tetangga, sahabat, dan mitra strategis komprehensif, dan kami berkomitmen untuk saling mendukung melalui krisis ini," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News