Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik merasa target Jokowi menaikkan level kemudahan berusaha terlalu ambisius. Pasalnya selama tiga tahun berturut-turut level Indonesia hanya membaik sedikit.
Pada 2012 posisi Indonesia di level 130 dan naik menjadi 128 di tahun berikutnya. Kemudian pada 2014 kembali membaik menjadi 120 dan pada 2015 hanya naik sebelas tingkat menjadi ranking 109.
"Targetnya ke 40, itu baik tapi cukup ambisius. Itu butuh kerja keras, harus ada kerja sama dari semua pihak," ujar Moazzam dalam Forum Dialog Penyederhanaan Perizinan Usaha di Daerah, Hotel Le Meridien, Jalan Jenderal Sudirman Kav 18-20, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2016).
Menurut dia, peningkatan kemudahan berbisnis di Indonesia bukan hanya menjadi tugas Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) semata. Kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah turut ambil bagian dalam penciptaan iklim investasi yang kondusif.
Moazzam menilai, rencana Pemerintah Indonesia dalam penyederhanaan regulasi sudah cukup baik. Sederet paket kebijakan dan revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) diyakini mampu membuat penanam modal menginvestasikan dananya di Indonesia.
Moazzam mengaku optimistis Indonesia bisa mencapai target tingkat kemudahan usaha yang telah ditetapkan. Pasalnya Indonesia memiliki potensi menjadi penggerak perekonomian Asia dengan jumlah populasi yang besar.
"Kami percaya masa depan Asia tidak hanya bergantung dari Tiongkok dan India tapi juga Indonesia. Indonesia punya size 250 juta orang yang itu bisa buat Indonesia sukses," pungkas Moazzam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News