Dalam sarasehan bersama dunia usaha dan juga para ahli mengenai kontribusi ekonomi fasilitas kawasan berikat (KB) dan kemudahan impor tujuan ekspor (KITE), Ani mengatakan semakin besar pertumbuhan ekonomi sebuah negara maka kebutuhan impornya semakin tinggi. Impor yang tinggi harus diimbangi oleh ekspor dan investasi yang tinggi pula agar membuat neraca pembayarannya tetap sehat.
"Setiap pertumbuhan ekonominya meningkat, maka impornya meningkat. Ini berarti hanya bisa diseimbangkan dengan neraca pembayaran yang kita buat sehat," kata Ani di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Senin, 18 Februari 2019.
Baca juga: Menkeu Optimistis Neraca Pembayaran Kuartal I-2019 Surplus
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan ekspor dan investasi. Salah satunya melalui fasilitas KB dan KITE untuk mendorong ekspor. Fasilitas tersebut memiliki peranan yang besar untuk mendorong ekspor Indonesia.
Dia bilang memperbaiki kinerja ekspor dan investasi membutuhkan kerja sama seluruh ekosistem. Dia mengatakan hal ini tidak hanya bisa dilakukan oleh satu satu pemain saja. Sebab, kata Ani, ekspor menyangkut rantai pasok yang sangat kompleks.
"Jangan sampai pada waktu GDP kita naik kemudian kita menghadapi eksternal balance yang menunjukkan kerawanan. Ini pekerjaan rumah kita bersama," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
