Presiden Joko Widodo/Jokowi. FOTO: MI/PANCA SYURKANI
Presiden Joko Widodo/Jokowi. FOTO: MI/PANCA SYURKANI

Jokowi: 98 Kota di Indonesia Harus Punya Identitas

Anggi Hasibuan • 07 Mei 2015 10:35
medcom.id, Ambon: Presiden Joko Widodo pagi ini membuka rapat kerja nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Ambon, Maluku yang dihadiri wali kota dari seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan kota-kota di Indonesia seharusnya mempunyai karakter dan identitasnya masing-masing.
 
"Saya membayangkan bahwa kota-kota di Indonesia, ada 98 kota, mestinya setiap kota memiliki identitas dan karakter yang berbeda," kata dia di Ambon, Maluku, Kamis (7/5/2015).
 
Menurut Jokowi, setiap kota haru fokus, misalnya mau fokus di kota maritim, kota hijau, kota agropolitan, MICE city, smart city, bahkan hybrid city.

"Waktu saya menjadi wali kota, Solo adalah satu-satunya kota yang bergabung di dunia. Kita saat itu ingin menjadi karakter warisan budaya yang ditonjolkan. Dalam tiga tahun saya menarik konferensi untuk diadakan di Solo, sehingga menjadi sebuah brand kota, karena Solo punya keraton dan bangunan lama," jelas dia.
 
Oleh karena itu, kekuatan tersebut saat ini ingin kembali dimunculkannya kepada 98 kota di Indonesia ini. Di mana kekuatan tersebut didukung oleh warisan-warisan pusaka lain, sehingga bisa diselenggarakan show internasional berupa musik etnik.
 
"Saya membuat Solo Performing Art di Solo, mempunyai kekuatan seni tari. Itulah akan menjadi identitas kota, sehingga kota itu akan muncul citranya, brandnya. Semua bisa melakukan itu. undang saja elit-elit musik dunia. Tidak mahal. Saya waktu di Solo etnik musik, pemerintah hanya menyiapkan Rp300 juta, selebihnya sponsor," bebernya.
 
Jokowi memberikan contoh lainnya, yakni ketika dia menyambangi Sawah Lunto yang mempunyai kekuatan sebagai kota pusaka tambang. saat dia berkunjung ke kota tersebut, ada ciri khas identitas kota yang dimunculkan.
 
"Seperti di Ambon, dengan teluk yang indah seperti kita lihat, harus berani untuk menata teluk yang ada. Pantainya harusnya ditata, jangan keduluan pedagang kaki lima dan rumah-rumah," ucapnya.
 
Oleh karena itu, Jokowi meminta kepada pemerintah kota untuk tidak terjebak dalam aktivitas adminstrasi sehari-hari saja. Tetapi juga membangun kota tersebut menjadi lebih dikenal dunia. "Saya juga belum lihat penanganan sampah di kota ruwet sekali. Selalu gagal karena harus prosedur ini itu," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan