Warga mengantre Kartu Indonesia Sehat --  ANTARA FOTO/Aprionis
Warga mengantre Kartu Indonesia Sehat -- ANTARA FOTO/Aprionis

Mengenal Lebih Jauh Kartu Sakti Jokowi

Suci Sedya Utami • 04 November 2014 17:14
medcom.id, Jakarta: Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meluncurkan empat kartu sakti yakni kartu keluarga sejahtera, kartu simpanan keluarga sejahtera, kartu Indonesia Sehat, dan kartu Indonesia Pintar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Lalu siapa yang berhak mendapatkan kartu-kartu tersebut dan bagaimana cara mengaksesnya?
 
Kartu tersebut akan dibagikan kepada 15,5 juta keluarga kurang mampu secara bertahap. Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bambang Widianto, mengatakan angka 15,5 juta diambil berdasarkan data 2011 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik  (BPS) yang juga telah diperbaharui (update) pihaknya. Data tersebut telah masuk dalam pendataan program perlindungan sosial (PPLS).
 
Kartu keluarga sejahtera (KKS) akan menggantikan kartu perlindungan sosial (KPS) sebagai penanda keluarga kurang mampu. Dalam kartu keluarga sejahtera akan diberikan kartu sim berisi uang elektronik yang digunakan untuk mengakses simpanan keluarga sejahtera, kartu Indonesia pintar, dan kartu Indonesia sehat.

Simpanan keluarga sejahtera merupakan bantuan tunai yang diberikan dalam bentuk rekening simpanan sebagai bagian strategi nasional keuangan inklusif. Setiap keluarga akan mendapatkan bantuan senilai Rp200 ribu sebagai simpanan dalam KKS. Untuk KIS, setiap keluarga tak ada pembatasan berapa anak usia sekolah yang diperbolehkan menggunakan KIP.
 
"Pokoknya, untuk tingkat SMP akan mendapatkan bantuan Rp1 juta per tahun, SMP Rp750 ribu per tahun, dan SD Rp600 ribu per tahun," terang Bambang di kantornya Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2014).
 
Sementara untuk KIS karena merupakan keberlanjutan dari program jaminan kesehatan nasional (JKN) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang disokong oleh subsidi pemerintah mellui penerima bantuan iuran (PBI) maka setiap bulannya akan terisi Rp19.200 sebagai premi.
 
Kepala Departemen Komunikasi TNP2K, Ruddy Gobel, mengatakan untuk mengakses kartu-kartu tersebut, masyarakat yang telah terdata hanya perlu menunjukkan KPS yang telah dimiliki untuk kemudian ditukarkan empat kartu tersebut di PT Pos Indonesia (Persero).
 
"Yang sudah menukarkan empat kartu, didalamnya akan ada sim card berisi e-money yang bisa diaktifkan di ponsel kemudian akan ada notifikasi bahwa dalam kartu tersebut sudah terdapat bantuan senilai Rp400 ribu (untuk dua bulan, November dan Desember)," terangnya.
 
Nantinya, bantuan tersebut bisa dicairkan di agen-agen yang telah ditunjuk oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, salah satunya PT Pos Indonesia. Penerima tidak diharuskan untuk mencairkan semua dana bantuan seperti pada BLSM sebelumnya.
 
"Bisa saja mereka hanya mencairkan setengahnya, dan sisanya untuk dijadikan simpanan atau tabungan. Ini juga bisa membuat masyarakat sadar untuk tak membelanjakan uang sepenuhnya, tapi ada kesadaran untuk menabung," katanya.
 
Namun untuk fase awal, Bambang menyebutkan hanya mampu mencakup lebih dari satu juta keluarga dengan diberikan simpanan keluarga sejahtera melalui rekening simpanan uang elektronik, sekitar 160 ribu anak usia sekolahyang diberikan kartu Indonesia pintar, dan kartu Indonesia sehat bagi hampir 4,5 juta individu di 19 kabupaten atau Kota di sembilan provinsi.
 
Meskipun demikian, Ruddy menambahkan, 14,5 juta keluarga yang belum mendapatkan empat kartu tersebut tetap bisa mengakses dan mendapatkan manfaat dari kartu-kartu tersebut dengan tetap mengunakan KPS.
 
"Cuma bentuknya saja beda, yang satu juta sudah dalam bentuk simpanan layanan keuangan digital (LKD), yang sisanya masih dalam simpanan giro Pos. Kami harapkan seluruhnya akan bisa merasakan LKD di 2015,"  jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan