Menteri Keuangan Sri Mulyani (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Menteri Keuangan Sri Mulyani (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Menkeu Perkirakan Ada Potensi Tambahan PNBP Rp15,6 Triliun

Suci Sedya Utami • 31 Agustus 2016 18:09
Metrotvews.com, Jakarta: Beberapa Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mempertanyakan upaya pemerintah untuk menutup gap atau selisih penerimaan negara dari sisi penerimaan pajak yang diperkirakan tidak tercapai pada 2016 ini. Pertanyaan itu diungkapkan sejalan dengan langkah pemerintah yang memangkas belanja.
 
Pasalnya, pemerintah memperkirakan adanya shortfall penerimaan pajak sebesar Rp219 triliun di tahun ini dari total target Rp1.539 triliun. Sementara itu, pemerintah hanya memutuskan penghematan dengan cara memangkas dan menunda anggaran belanja sebesar Rp137 triliun.
 
Namun demikian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, berdasarkan exercise yang dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) maka diperkirakan akan ada tambahan penerimaan dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Ada pos PNBP akan bisa tambah Rp15,6 triliun," kata Ani, saat melakukan rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI membahas mengenai pemangkasan dan pengampunan pajak, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (31/8/2016).
 
Sebagai pembanding, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016, target PNBP dipatok sebesar Rp245,1 triliun atau mengalami penurunan dari APBN 2016 yang sebanyak Rp273,1 triliun.
 
Pada sisi lain, pemerintah memiliki strategi beragam untuk menutup selisih tersebut. Salah satunya adalah pemerintah akan menambah penerbitan surat utang sebesar Rp17 triliun. Langkah ini dilakukan karena potensi shortfall menyebabkan pelebaran defisit anggaran menjadi 2,50 persen dari 2,35 persen dalam APBNP 2016.
 
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kemenkeu, Robert Pakpahan mengatakan, dengan adanya penambahan utang sebesar Rp17 triliun tersebut maka perkiraan gross penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) menjadi Rp628 triliun. Sementara sisa penerbitan utang tahun ini sekitar Rp100 triliun.
 
Robert mengakui, pada saat defisit masih 2,35 persen, sisa lelang tinggal Rp100 triliun. Angka itu berkurang karena di penerbitan utang terakhir pemerintah mengeluarkan Rp18 triliun. Namun, karena adanya pelebaran defisit 2,5 persen maka harus ada tambahan penerbitan sebesar Rp17 triliun, sehingga posisi gross-nya kembali ke awal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan