Ilustrasi. Foto : MI/Galih.
Ilustrasi. Foto : MI/Galih.

Resesi di Depan Mata, Ini yang Perlu Dilakukan Masyarakat dan Pemerintah

Eko Nordiansyah • 07 September 2020 12:12
Jakarta: Indonesia diprediksi akan masuk dalam resesi ketika pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 kembali terkontraksi. Pasalnya pada ekonomi Indonesia telah mencatatkan minus 5,32 persen pada kuartal II, sehingga jika kembali pertumbuhan negatif maka akan masuk dalam resesi.
 
Meski resesi, Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah meminta masyarakat tak perlu khawatir. Piter menilai kondisi yang sudah dijalani selama enam bulan terakhir merupakan indikasi penurunan aktivitas ekonomi dikarenakan pandemi covid-19.
 
"Jadi walaupun kita resesi tidak perlu khawatir, kehidupan kita seperti biasa bahkan saat ini menunjukkan perbaikan. Yang harus diutamakan adalah bagaimana menjaga kesehatan, mencegah penyebaran wabah," kata Piter kepada Medcom.id, Senin, 7 September 2020.

Piter menambahkan tidak akan ada perubahan signifikan dari sebelum resesi dengan setelah resesi ketika kuartal III kembali terkontraksi. Namun Ia menilai titik terendah untuk kontraksi ekonomi sudah dilewati pada kuartal II lalu.
 
"Artinya apa yang kita jalani sama saja. Bahkan kalau kita lihat indikator ekonomi saat ini sudah ada perbaikan. Semua indikator menunjukkan adanya kenaikan. Titik terendah kita sudah lewat di kuartal II yang lalu," jelas dia.
 
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebutkan, pemerintah perlu tetap fokus dalam rangka mengendalikan kasus covid-19 di Indonesia. Upaya ini akan membantu kepercayaan masyarakat sehingga konsumsi rumah tangga yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi kembali meningkat.
 
"Upaya untuk flattening kurva covid-19 akan turut memberikan confident bagi masyarakat secara umum dan masyarakat kelas menengah atas, yang dimana kedua kelompok masyarakat tersebut berkontribusi sekitar 80 persen dari total konsumsi nasional," ungkapnya.
 
Josua menambahkan pemerintah juga perlu menerapkan sanksi agar masyarakat disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Dengan cara ini mereka yang memiliki uang akan mau melakukan konsumsi, supaya dapat mempercepat pemulihan ekonomi.
 
Selain itu, Ia menilai, pemerintah saat ini cenderung mengekstensifikasi program dalam rangka menjangkau sebanyak mungkin kalangan masyarakat yang membutuhkan. Padahal jika pemerintah melakukan perluasan, maka upaya ini diharapkan mampu menopang tingkat konsumsi masyarakat.
 
"Untuk bantuan sosial, ada baiknya pemerintah melakukan intensifikasi program, atau memperbesar cakupan bantuan per keluarga atau individu. Hal ini diperlukan agar jumlah bantuan per kapita yang diberikan cukup signifikan untuk menopang konsumsi masyarakat secara umum," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan