"Pertama, membuat konsumsi rumah tangga atau daya beli yang merupakan penopang 60 persen ekonomi jatuh cukup dalam," katanya dalam upacara peringatan hari pajak di Jakarta, Selasa, 14 Juli 2020.
Kemudian covid-19 menimbulkan ketidakpastian bagi investasi yang membuat usaha terhenti. Lebih lanjut harga komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara juga terhambat.
"Dengan hantaman yang bertubi-tubi tersebut, gotong royong aparat pajak dan wajib pajak serta seluruh elemen bangsa adalah sebuah keniscayaan," jelas dia.
Menurutnya gejolak ekonomi ini menjadi momen yang cukup bersejarah. Sebab kejadian ini belum tentu terjadi kembali dalam lima, sepuluh, atau puluhan tahun ke depan.
Karena itu pihaknya akan memanfaatkan momentum tersebut demi perbaikan layanan perpajakan ke depan. Ia pun meminta wajib pajak mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi gejolak ekonomi melalui kontribusi pembayaran pajak.
"Inilah saat kita menunjukkan effort terbaik kita bagi bangsa dan negara. Meski bukan melalui perang mengangkat senjata, tapi saat inilah bangsa memanggil kita semua," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News