Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. FOTO: dok Kemenkeu.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. FOTO: dok Kemenkeu.

Wamenkeu: APBN Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Ekonomi!

M Ilham Ramadhan • 29 November 2022 13:16
Jakarta: Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bakal tetap mendukung pemulihan ekonomi nasional yang tengah terjadi. Keuangan negara disebut akan menjadi penghantar untuk mendorong geliat sektor-sektor lain yang dapat memacu pertumbuhan.
 
"Anggaran negara itu paling hanya 15 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto), 85 persennya ada di sektor usaha, swasta, rumah tangga, itu yang berkontribusi besar dari PDB Indonesia. Kita ingin 15 persen ini ibaratnya mendorong, menjadi katalis bagi 85 persen itu," ujarnya dalam Wealth Wisdom 2022 bertema Economic Outlook 2023, Selasa, 29 November 2022.
 
Di saat yang sama, pengelola keuangan negara juga akan menggunakan instrumen fiskal secara efisien. Ini dilakukan untuk memenuhi amanat UU 2/2020 yang mengharuskan defisit anggaran kembali maksimal tiga persen terhadap PDB di 2023.

Suahasil menyebutkan, itu perlu dilakukan agar APBN tetap kredibel dan mampu memainkan peranannya untuk bisa mengiringi pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah efisiensi belanja mutlak dilakukan. Namun itu tak berarti pemerintah bakal menahan belanja.
 
Efisiensi belanja yang dimaksud ialah tiap pemegang kuasa anggaran seperti Kementerian/Lembaga (K/L) didorong untuk bisa menentukan skala prioritas. Kegiatan yang dinilai tidak berdampak bagi masyarakat dan perekonomian dihentikan atau dialihkan untuk menjalankan kegiatan yang lebih produktif.
 
Baca juga: Pembiayaan Utang Turun 21,7%, Sri Mulyani: Ini Bukti APBN Semakin Sehat!

 
Hal tersebut dapat dilakukan pada tahun ini melalui automatic adjustment sebesar lima persen dari anggaran di tiap K/L. "Apakah masih ada? Kita coba lagi tahun depan, caranya adalah kita desain lagi tahun depan. Jadi ruang efisiensi kita cari, bukan dalam rangka mengurangi pengeluaran negara, tapi untuk efisien," terang Suahasil.
 
"Ini bukan memotong anggaran. Tahun depan anggaran belanja pemerintah Rp3.061 triliun, bukan angka yang kecil. Rp800 triliun kita transfer ke triliun, sisanya dibelanjakan pemerintah pusat. Ini yang kami yakini, Indonesia bisa maju karena kita punya ruang dari efisiensi yang dilakukan," tambahnya.
 
Lebih lanjut, Suahasil menambahkan, pemerintah tetap optimistis perekonomian bakal tumbuh di kisaran target yang telah ditetapkan, yakni 5,3 persen di 2023. Ini karena Indonesia dinilai telah mengantongi modal yang cukup baik di 2022 dan diupayakan akan terus dijaga di tahun depan.
 
Namun di saat yang sama, pengambil kebijakan juga akan tetap mewaspadai gejolak perekonomian global. Ini diperlukan agar apa yang terjadi di level dunia tak langsung merembes ke perekonomian dalam negeri dan menghambat pertumbuhan.
 
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan