Presiden Joko Widodo. FOTO: MI/RAMDANI
Presiden Joko Widodo. FOTO: MI/RAMDANI

Jokowi Minta Pengusaha Bangun Kepercayaan hingga ke Tingkat Global

Angga Bratadharma • 22 November 2022 13:03
Surakarta: Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya para pelaku usaha untuk membangun kepercayaan bahkan hingga ke tingkat global. Hal itu dikatakan saat membuka Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) XVII Tahun 2022, di Ballroom Hotel Alila Solo, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
 
"Kalau kita jadi pengusaha juga yang kita bangun adalah kepercayaan orang terhadap kita. Ini juga sebagai negara kita juga membangun kepercayaan internasional, kepercayaan global, kepercayaan negara-negara lain terhadap Indonesia. Ini yang tidak mudah," ujar Presiden, dilansir dari keterangan tertulisnya, Selasa, 22 November 2022.

 
Presiden menyampaikan Indonesia baru saja menyelesaikan tanggung jawab sebagai Presidensi G20 dan selanjutnya dipercaya untuk memegang Keketuaan ASEAN. "Ini adalah sebuah amanat dan kehormatan besar dan betul-betul kita berada di puncak kepemimpinan global saat ini, karena kita sekaligus juga sebagai ketua ASEAN,” ujarnya.

Kepala Negara menekankan kepercayaan tersebut bukan sesuatu hal yang mudah diperoleh. Kepercayaan global itu diraih Indonesia karena sejumlah indikator yang konkret dan riil. "Ekonomi kita bagus, di antara negara-negara G20 kita termasuk yang terbaik. Ini membangun kepercayaan dari sana," ucapnya.
Baca: Mendag: Kolaborasi Wirausaha Muda Dapat Mewujudkan Ekonomi Tangguh

"Pas kita sebagai ketua G20, menyelenggarakan KTT G20 di Bali, pas ekonomi kita di kuartal ketiga berada di angka 5,72 persen,” tambahnya.
 
Selain itu, tingkat inflasi di Tanah Air juga terkendali yaitu di angka 5,7 persen. Bahkan, nilai ekspor Indonesia di kuartal III tumbuh sebesar 21,6 persen. "Neraca perdagangan kita juga sudah 30 bulan berturut-turut selalu surplus. Artinya, yang berproduksi di dalam negeri barang-barangnya masih banyak yang menerima. Ingat, negara lain tidak seperti ini," tuturnya.
 
Meski tetap optimistis, namun Presiden mengingatkan bahwa situasi global masih penuh ketidakpastian dan sulit diprediksi. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian dan kewaspadaan serta strategi yang tepat dalam menghadapi situasi tersebut.
 
"Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini. Jangan keliru, jangan salah. Utamanya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” pungkasnya.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan