Pasalnya, setiap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) senilai satu persen, Indeks Harga Konsumen (IHK) akan naik 0,12 persen.
"Jadi ketika harga BBM naik, IHK juga akan meningkat. Kita bisa tahu dari beberapa grafik bagaimana kenaikan pertalite meningkatkan IHK pada 2016 dan 2018," katanya dalam diskusi daring, dilansir Antara, Kamis, 15 September 2022.
Kenaikan harga BBM yang meningkatkan inflasi juga akan mengurangi konsumsi rumah tangga dimana kenaikan inflasi sebesar satu persen akan mengurangi konsumsi rumah tangga sebesar 0,008 persen.
Baca juga: Insentif Pengendalian Inflasi Daerah Dinilai Harus Dibarengi Sanksi |
"Semakin tinggi inflasi tentu konsumsi rumah tangga nasional akan berkurang. Ini yang juga tentunya akan berdampak terhadap tingkat kemiskinan yang berpotensi naik," ungkapnya.
Sementara itu, kenaikan upah riil buruh tidak sejalan dengan kenaikan inflasi sebagaimana terjadi pada 2021 dimana upah riil buruh hanya naik 0,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan inflasi bahan pangan naik secara tahunan hingga mencapai 3,2 persen.
Tambah bansos
Ia pun menyarankan pemerintah menambah bantalan sosial kepada masyarakat karena bantuan sosial senilai Rp24,17 triliun diperkirakan tidak akan cukup meredam dampak kenaikan harga minyak dunia terhadap daya beli masyarakat.Baik Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk 20,65 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan subsidi upah untuk 16 juta pekerja semestinya diberikan dengan nominal setidaknya Rp1 juta per penerima per bulan.
"Ada sekitar 113 juta aspiring middle class artinya ada 113 juta kelas menengah yang dia itu sebenarnya tidak miskin, tapi dia mudah masuk ke masyarakat miskin," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News