Sistem pelatihan di seluruh BLK akan ditekankan pada jenis pelatihan yang sesuai kebutuhan industri di tiap daerahnya. Misalnya keterampilan kejuruan otomotif, las, bangunan kayu dan batu, elektronik, komputer, bahasa asing, teknologi informasi, menjahit, kerajinan tangan, pertanian dan perkebunan, serta lainnya.
"Untuk mengembangkan jumlah maupun kualitas tenaga kerja lokal, maka BLK harus menampung pekerja maupun calon pekerja yang tidak berdasarkan ijazah sekolah formal baik SMA maupun SMK, namun berdasarkan kompetensi yang dimiliki," tegas Menaker Hanif Dhakiri dalam penandatanganan memorandum of understanding (MOU) penyaluran kerja lulusan SMK/MA Maarif
se-Kebumen di SMK Maarif 1 Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (23/9/2015) petang.
Hanif menekankan pentingnya SDM yang baik dalam mempersiapkan MEA, caranya dengan melakukan percepatan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNNI) agar profesi dan kebutuhan di seluruh sektor kerja kita mendapatkan pengakuan dunia internasional.
"Kita gerakkan BLK dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi untuk menyiapkan dan mempercepat sertifikasi kompetensi kerja bagi para pekerja Indonesia sehingga mampu bersaing dengan pekerja dari negara lain," pungkas Menaker.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News