"Ini SBR-007 yang kedua yang sifatnya konvensional dan non-tradable selama dua tahun targetnya pun masih sama indikatifnya Rp2 triliun," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman ditemui di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Juli 2019.
Dirinya menambahkan tahun ini pemerintah berencana menerbitkan 10 kali SBN ritel. Untuk SBN ritel ini pemerintah memiliki empat kategori yakni SBR, obligasi ritel Indonesia (ORI), sukuk ritel, dan sukuk tabungan.
"Yang konvensional adan sifatnya tradable itu namanya ORI, itu nanti belum kita terbitkan. Tapi kita punya konvensional non-tradable. Nah itu SBR ini. Kemudian kita punya sukuk tabungan, sukuk ritel yang non-tradable itu sukuk tabungan. Harapanya kita tetap 10 kali target penerbitannya," jelas dia.
Untuk SBR007 ini, pemerintah menawarkan kupon 7,5 persen dengan minimal pemesanan Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar. Surat berharga yang dikhususkan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) ini diharapkan meningkatkan kepemilikan surat berharga negara oleh investor domestik.
Adapun pembukaan masa penawaran SBR007 dilakukan mulai 11 Juli 2019, penutupan masa penawaran dilakukan pada 25 Juli 2019, penetapan hasil penjualan pada 29 Juli 2019 dan setelmen pada 31 Juli 2019.
Pembayaran kupon akan dilakukan setiap tanggal 10 setiap bulan. Pembayaran kupon pertama kali adalah 10 September 2019, sedangkan periode pengajuan early redemption dibuka pada 27 Juli hingga 4 Agustus 2020 dengan nilai maksimal sebesar 50 persen dari transaksi pembelian.
Selanjutnya, masyarakat yang berminat untuk dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 20 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id