"Per 12 November mencapai Rp165,4 triliun atau 79,24 persen dari target APBN," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi dalam diskusi Pemasukan dan Pemanfaatan APBN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Rabu 13 November 2019.
Heru menjelaskan angka tersebut disumbang dari cukai sebesar Rp131 triliun atau 79,19 persen dari target Rp158,85 triliun, bea masuk sebesar Rp31,4 triliun atau 80,76 persen dari target Rp38,90 triliun, dan bea keluar sebesar Rp2,9 triliun atau 67,62 persen dari target Rp4,42 triliun.
Realisasi tersebut tumbuh 9,13 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu (year-on-year/ yoy). Diakui Heru, realisasi tersebut masih bertumpu pada cukai yang tumbuh 16,65 persen secara yoy. Sedangkan bea masuk dan bea keluar mengalami penurunan masing-masing sebesar 5,86 persen dan 49,32 persen yoy.
"Agak menurun di bea masuk dan menurun sekali di bea keluar. Bea masuk kita turun pertumbuhannya 5,8 secara overall masih bisa ditutup penerimaan cukai dari tahun kemarin 16,75 persen sehingga total kita tumbuh 9,13 persen," terangnya.
Namun demikian, Heru optimistis target penerimaan bea dan cukai dapat tercapai di akhir tahun. Hal ini dikarenakan lonjakan penerimaan cukai biasanya terjadi hingga tiga kali lipat pada Desember.
"Pasti penerimaan besar di Desember, jadi fluktuasi penerimaan di Desember, kira-kira sekarang itu 2-3 kali lipat dari bulan- bulan biasa," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News