"Jadi tidak benar kalau subsidi harga BBM hanya dinikmati oleh orang kaya. Di samping itu, kenaikkan harga BBM sebesar Rp2000 per liter mengakibatkan daya beli buruh turun 50 persen, khususnya peningkatan biaya hidup sewa rumah, ongkos transportasi, biaya makanan dan lain-lain," kata Presiden KSPI Said Iqbal melalui rilis yang diterima Metrotvnews.com, Senin (17/11/2014) malam.
Ironisnya, kata Said, pengusaha justru mendapatkan dua keuntungan akibat kenaikan harga BBM. Pertama, dari pengurangan subsidi BBM pengusaha mendapatkan keuntungan infrastruktur. Keduanya, keuntungan pengusaha tidak berkurang karena mereka menaikkan harga jual barang.
"Sungguh aneh di kala harga minyak dunia sedang turun (US$80//barel) tapi harga BBM di Indonesia dinaikan. Padahal APBN 2014/2015 menggunakan US$105/barel untuk subsidi BBM. Berarti kelebihan dana subsidi," kata dia.
Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera, kata Said, tidak ada hubungannya dengan pengalihan subsidi BBM. Karena kartu-kartu itu menggunakan anggaran lama yang dulu bernama JKN, BSM, dan KPS. Buruh tidak ada satupun yang menerima kartu tersebut. Bahkan buruh ikut membayar.
Kehidupan buruh dipastikan kian sengsara karena nilai kenaikan upah sangat kecil. Upah minimun provinsi DKI Jakarta misalnya hanya Rp2,7 juta. Jadi, dengan kenaikan harga BBM kenaikan UMP "sama aja bohong" alias sia-sa.
Karena itu, kata Said, buruh akan mempersiapkan aksi besar-besaran di 20 propinsi dan 150 kabupaten/kota untuk menolak kenaikan harga BBM. Buruh meminta seluruh gubernur merubah ulang nilai UMP/UMK lebih tinggi lagi dengan dampak kenaikan harga BBM ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id