Ilustrasi proyek SPAM - - Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Ilustrasi proyek SPAM - - Foto: Antara/Dhoni Setiawan

Proyek SPAM Jatiluhur I Senilai Rp1,7 Triliun Gunakan Skema KPBU

Eko Nordiansyah • 19 Februari 2021 16:22
Jakarta: Pemerintah membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I dengan investasi senilai Rp1,7 triliun. Proyek tersebut dibiayai dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
 
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan skema ini dipilih karena pemerintah ingin pembangunan infrastruktur tidak selalu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saja tetapi ada skema pembiayaan lain.
 
Ia mengatakan proyek ini akan menyediakan air minum curah sebesar 4.750 liter per detik untuk empat wilayah yaitu, DKI Jakarta 4.000 liter per detik, Kota Bekasi 300 liter per detik, Kabupaten Bekasi 100 liter per detik, dan Kabupaten Karawang 350 liter per detik.

"Ini masih sangat kurang bagi Jakarta tapi ini ada sumbangan yang tidak sedikit untuk melayani warga Jakarta tentang air bersih, dan juga melalui perpipaan dari Bekasi, dibawa sentra timur," kata dia dalam penandatanganan KPBU SPAM Regional Jatiluhur I secara virtual, Jumat, 19 Februari 2021.
 
Proyek ini akan digarap oleh badan usaha pelaksana PT Wija Tirta Jaya Jatiluhur yang merupakan konsorsium PT Jaya konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Tirta Gemah Ripah dengan masa kerja sama selama 30 tahun, terdiri 2,5 tahun masa konstruksi dan 27,5 tahun masa operasi.
 
Sementara itu, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto menambahkan, proses konstruksi SPAM Regional Jatiluhur I akan dimulai pada Agustus tahun ini. Pemerintah menargetkan proyek akan rampung pada Februari 2024.
 
"Financial close yang direncanakan minggu ketiga bulan Februari sampai minggu kedua Agustus 2021. Selanjutnya proses konstruksi akan dimulai pada Agustus 2021 sampai Februari 2024, dengan perkiraan jangka waktu konstruksi 2,5 tahun," ungkapnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan