Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu - - Foto: dok MI
Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu - - Foto: dok MI

Mari Elka Sebut Pemulihan Ekonomi Ditentukan oleh Kecepatan Vaksinasi

Insi Nantika Jelita • 30 Januari 2021 18:12
Jakarta: Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu mengungkapkan pemulihan ekonomi suatu negara bergantung pada kecepatan vaksinasi. Karenanya, banyak negara berlomba-lomba mengamankan stok vaksin covid-19.
 
"Faktor utamanya adalah terkait seberapa cepat negara melakukan vaksinasi terhadap masyarakatnya dan herd immunity itu sekitar 70 persen," ucap Mari dikutip dari Mediaindonesia.com, Sabtu, 30 Januari 2021.
 
Jika suatu negara hanya bisa melakukan vaksinasi covid-19 sebesar 10 persen dari populasi, maka akan memengaruhi kontraksi ekonomi di 2021. Permasalahan ini ditambah dengan negara maju yang memborong stok vaksin dan enggan membagikannya kepada negara berkembang.

"Ini big issues dan jadi pembahasan yang sangat kompleks. Tapi, saya rasa hampir semua negara melakukan restriksi untuk vaksin yang diproduksi, agar tidak keluar dari negaranya sampai masyarakat di dalam negaranya itu sudah divaksin," jelas dia.
 
Mantan Menteri Perdagangan menambahkan pemulihan ekonomi juga harus diiringi dengan pemulihan investasi. Dia memprediksi butuh waktu tiga hingga lima tahun agar ekonomi bangkit.
 
"Recovery atau pertumbuhan (ekonomi) tidak akan terjadi tanpa investasi. Terlepas dari stimulus fiskal, dan restart ekonomi. Ini adalah pertanyaan untuk seluruh dunia. Bagaimana menumbuhkan investasi, itu adalah pertanyaan besar," pungkasnya.
 
Terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menuturkan, pihaknya menargetkan 70 persen penerima vaksin akan selesai disuntik dalam waktu 12 bulan. Sejauh ini, Indonesia diketahui telah berhasil mengamankan pasokan dari empat jenis vaksin yaitu Sinovac untuk 125 juta dosis, Pfizer untuk 50 juta dosis, AstraZeneca serta Novavax yang masing-masing juga diamankan 50 juta dosis.
 
"Diharapkan dalam waktu 12 bulan bisa seluruh 70 persen dari rakyat Indonesia yang menjadi target, dengan usia di atas 18 tahun memiliki kekebalan karena disuntik vaksin sehingga virus tidak menular ke orang lain," ungkap Budi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan