"Kita sekarang harus membuat struktur ekonomi jauh lebih kuat dengan menciptakan industri yang bisa memproduksi bahan baku dan bahan modal," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Rabu malam, 9 Mei 2018.
Ani, sapaan akrabnya, mengatakan, kinerja investasi yang saat ini sedang tumbuh tinggi atau mencapai 7,95 persen pada triwulan I-2018 harus ditingkatkan agar kian berkontribusi kepada perekonomian nasional.
Sedangkan sektor ekspor yang tumbuh 6,17 persen atau hanya setengah dari impor yang tumbuh 12,75 persen pada periode sama harus mulai diperkuat untuk memperkecil defisit neraca transaksi berjalan.
"Ekspor kita baru separuhnya dari impor dan ini akan jadi salah satu penghambat. Apabila kita ingin tumbuh tinggi maka ekspor kita harus dipacu," tegas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Untuk itu, lanjut Ani, pemerintah akan kembali memperkuat kebijakan untuk mendorong kinerja investasi dan ekspor yang salah satunya dengan perumusan insentif fiskal agar fundamental ekonomi makin terjaga.
"Karena ini adalah cara untuk menyelesaikan dan meng-address isu yang sifatnya struktural," ujar Ani.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan I-2018 mencapai sebesar 5,06 persen (yoy) atau tumbuh lebih menjanjikan dibandingkan dengan periode sama di 2017 yang hanya tercatat 5,01 persen.
Meski demikian, pencapaian tersebut belum terlalu optimal atau masih di bawah sejumlah proyeksi yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2018 berada pada kisaran 5,1-5,2 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id