"Penyerapan anggaran yang rendah semacam siklus tahunan diawali penyerapan anggaran rendah. Sudah terjadi beberapa kali," kata anggota Badan Anggaran DPR Eka Sastra dalam diskusi 'Penyerapan anggaran rendah, siapa salah?' di Gado-gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8/2015).
Eka mengakui tahun ini lebih rendah dari tahun sebelumnya. Penerimaan pada semester I tercatat 39,6 persen sementara belanja tercatat 39,0 persen. Penyerapan anggaran pada kementerian lembaga semester I juga hanya mencapai 26,4 persen.
Namun, penyerapan rendah bukan hanya terjadi pada tahun ini. Eka mencatat pada tahun 2009 penyerapan anggaran di kementerian lembaga paling tinggi 30 persen sementara pada 2011 penyerapan di kementerian lembaga tercatat paling rendah, hanya 23,6 persen.
"Penyebabnya beberapa macam sehingga timbul kurangnya penyerapan anggaran. Sehingga menjadi penyakit siklus tahunan," pungkas dia.
Sementara Peneliti Populi Center Nico Harjanto melihat penyakit tahunan penyerapan anggaran yang rendah ini lantaran sistem budget tidak paralel dengan siklus politik. Ia mencontohkan Presiden dilantik Oktober namun baru pada Januari keluar dana untuk menjalankan pemerintahan.
Hal ini kata dia bila berulang tiap tahun maka akan menumpuk. "Ada leg, dalam periode berulang itu bisa panjang," pungkas dia.
Sebelumnya Pemerintah mengakui penyerapan anggaran di tingkat pusat masih rendah.
"Bila dibandingkan dari kinerja di tahun lalu, realisasi yang masih lebih lambat terutama pada belanja pemerintah pusat," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dalam Rapat Paripurna DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/8/2015).
Namun dalam penyampaian pendapat pemerintah atas pandangan umum fraksi kepada RUU APBN 2016 dan Nota Keuangannya, Bambang mengatakan penyerapan anggaran sudah mengalami perbaikan.
Pada pertengahan Agustus 2015, penyerapan anggaran pemerintah pusat sudah mencapai Rp297,9 triliun.Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan penyerapan pemerintah pusat di 2014 yang hanya Rp260,3 triliun pada waktu yang sama.
Perlambatan ini bisa terjadi karena pada awal 2015 dilakukan perubahan pagu yang signifikan. Di APBN-P 2015 juga terjadi perubahan nomenklatur. Pada 2016, pemerintah optimistis penyerapan anggaran akan lebih cepat. Selain mempersiapkan lebih awal perencanaan anggaran, pemerintah juga akan percepatan lelang kegiatan dan proyek di triwulan IV-2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id