"Dananya mudah-mudahan lebih besar," sahutnya ditemui dikantornya, Jakarta, Senin (29/6/2015).
Hal itu tentunya bisa tercapai jika AIIB bisa beroperasi tahun ini. Sofyan mengatakan dengan begitu akan banyak program-program infrastruktur yang bisa mulai dapat pinjaman lebih banyak dari Asian Development Bank, World Bank, Japan International Cooperation Agency, maupun Islamic Development Bank.
Bagi Sofyan manfaat khusus terutama pinjaman yang akan didapat oleh Indonesia belum dapat terlihat karena AIIB belum beroperasi. Namun sebagai anggota, Indonesia bisa memanfaatkan fasilitas dari pinjaman itu seperti bunga yang lebih rendah.
Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo menambahkan, semestinya dengan posisi Indonesia sebagai pemodal terbesar kedelapan di AIIB maka peluang untuk mendapatkan dana lain akan lebih besar.
"Apalagi kita invesment grade sudah naik, kita pengen investor ke sini, bulan-bulan ini adalah bulan disburstment paling besar," sahutnya.
Mardiasmo juga mengatakan hal itu sesuai dengan target pemerintah yang ingin mempercepat pembangunan infrastruktur. Sejauh ini belanja modal sudah mencapai 9,4 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News