Meski defisit anggaran melebar, namun Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan penyesuaian postur baik dari sisi belanja maupun dari sisi penerimaan negara. Namun demikian, pemerintah terus berupaya agar pelebaran defisit itu tidak terus terjadi.
"Kita tidak ada perubahan di dalam penjelasan mengenai APBN 2016 sesuai dengan sidang kabinet terdahulu. Dari sisi belanja maupun penerimaan," tegas Ani, biasa ia disapa, ketika ditemui di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Senin (19/9/2016).
Sebelumnya diputuskan dalam sidang kabinet bahwa pendapatan negara dari pajak akan mengalami kekurangan atau shortfall sebesar Rp218 triliun. Sementara dari sisi belanja akan dihemat Rp137 triliun yang terdiri dari Rp72 triliun alokasi transfer daerah dan dana desa sebesar Rp65 triliun.
Apabila tidak ada penyesuaian terhadap belanja negara dan penerimaan negara terkait melebarnya defisit, maka pemerintah harus menambah pembiayaan terhadap Tahun Anggaran (TA) APBN berjalan di tahun ini. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan merilis obligasi jangka pendek.
"Kalau masalah itu nanti saya bikin press statement sendiri," tegas dia.
Secara terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara menegaskan, defisit mengalami kenaikan seiring risiko penerimaan negara dan percepatan penyerapan anggaran 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id