Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Doni P. Joewono mengatakan, penurunan harga BBM berdampak pada turunnya harga-harga komoditas lain terutama tarif transportasi dan listrik. Hal tersebut juga mendorong realisasi inflasi nasional yang mencapai inflasi sebesar 0,16 persen (mtm).
"Tekanan inflasi DKI Jakarta sampai dengan April 2016 relatif masih rendah. Dengan perkembangan ini, inflasi tahunan pada April turun menjadi 3,06 persen (yoy) dari 3,62 persen pada bulan sebelumnya," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/4/2016).
Deflasi DKI Jakarta pada April 2016 juga dipicu oleh turunnya harga-harga komoditas bumbu-bumbuan. Cabai merah dan cabai rawit mengalami deflasi cukup dalam, masing-masing sebesar 26 persen dan 18 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi.
"Mulai berkurangnya curah hujan, mendorong perbaikan hasil produksi tanaman aneka bumbu. Selain itu, rendahnya inflasi Jakarta juga didorong oleh deflasi yang terjadi pada komoditas beras. Mulai masuknya masa panen di beberapa sentra produksi pemasok beras Jakarta mendorong stok beras mulai meningkat," lanjut Doni.
Dengan perkembangan itu juga, deflasi terutama berasal dari kelompok administered prices. Tarif listrik mengalami deflasi 2,32 persen (mtm) dan tarif taksi mengalami deflasi 5,76 persen (mtm). Sementara itu, penurunan tarif angkutan dalam kota masih belum sepenuhnya mengikuti kebijakan penurunan tarif, dengan deflasi yang hanya tercatat sebesar 1,25 persen (mtm).
Selain itu, deflasi juga dipicu oleh koreksi beberapa komoditas dalam kelompok volatile food (harga pangan yang bergejolak). Kelompok Bahan Makanan mencatat deflasi sebesar 0,21 persen (mtm), dengan deflasi berasal dari subkelompok bumbu-bumbuan 0,13 persen, daging dan hasil-hasilnya 0,03 persen, serta padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,03 persen.
Sementara itu, kelompok inti pada April 2016 masih mencatat inflasi, namun tetap terkendali. Inflasi utamanya berasal dari kelompok kesehatan yang mengalami inflasi sebesar 0,88 persen (mtm), diikuti oleh kelompok sandang dengan inflasi sebesar 0,27 persen (mtm), yang didorong oleh kenaikan indeks harga emas perhiasan 0,18 persen (mtm).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News