"Keberhasilan pengendalian harga pangan melalui kecukupan pasokan pangan terbukti mampu meredam dampak inflasi dari dampak putaran kedua penyesuaian harga BBM terhadap barang dan jasa lainnya," ungkapnya dilansir Media Indonesia, Kamis, 29 Desember 2022.
Lebih lanjut, inflasi inti diperkirakan terus menguat menjadi 3,39 persen yoy seiring dengan membaiknya mobilitas masyarakat di tengah pelonggaran PPKM.
Baca juga: Ini Penyebab Pertumbuhan Ekonomi Melambat di Kuartal IV |
Jika dilihat dari inflasi bulanan, pada Desember 2022 inflasi diperkirakan akan menguat di tengah faktor musiman perayaan Natal dan tahun baru.
Inflasi IHK diperkirakan naik sebesar 0,55 persen secara bulanan (mom) pada Desember 2022 dibandingkan catatan pada November 2022 yang mencapai 0,09 persen mom.
Kenaikan ini disebabkan oleh musim liburan natal dan tahun baru, yang meningkatkan permintaan untuk liburan, rekreasi dan perjalanan.
"Kenaikan juga disumbangkan oleh kenaikan harga pangan yang dikelola pada tingkat sedang, berkat keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan pasokan pangan. Faktor penyumbang inflasi lainnya adalah harga emas di tengah risiko perlambatan ekonomi global pada 2023," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News