baca juga: Ini Bahasan dalam Pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral Se-ASEAN |
"ASEAN sebagai sektor yang paling tumbuh cepat dengan salah satu populasi dengan luas wilayah terbesar di dunia memegang peranan penting untuk kurangi dampak climate change," kata dia dalam Forum ADB, di Nusa Dua, Bali, Kamis, 30 Maret 2023.
Dia mengatakan, selama ini negara Asia banyak menggunakan bahan bakar fosil. Kontribusi bahan bakar fosil fuel terhadap ekonomi ASEAN juga cukup besar sehingga untuk mengubahnya menjadi energi berkelanjutan butuh upaya besar.
Kontribusi fossil fuel dari negara ASEAN
Kontribusi fossil fuel dari negara kawasan ASEAN mencapai 75 persen dari total bauran energi sedangkan energi terbarukan hanya berkontribusi sebesar 2,2 persen. Untuk mencapai target dalam jangka panjang harus ada investasi sebesar USD27 miliar setahun dari global financing. Padahal, pada kurun 2016-2021 global financing untuk sektor energi terbarukan hanya mencapai USD8 miliar setahun."Kita perlu long enough insentif untuk mempercepat pensiunnya batu bara dan mendorong pengganti energi yang lebih ramah," tegas dia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia menegaskan, ketergantungan dengan energi fossil fuel bukan bermaksud mengurangi konsumsi energi, akan tetapi menggantinya dengan energi yang lebih ramah lingkungan secara bertahap. Apalagi dalam jangka panjang negara maju berkomitmen mematikan pembangkit listrik berbasis batu bara.
"Energy sector menjadi langkah penting untuk mengatasi climate disaster," tegas dia.
Selama ini, tutur dia, banyak masalah dalam pembiayaan energi berkelanjutan seperti batasan akses ke pasar modal, kurangnya mobilisasi energi, policy paper serta mekanisme untuk melakukan transformasi program energi berkelanjutan agar sejalan dengan pembiayaan dari pelaku pasar (market fund).
"Institusi finansial harus mendukung pembiayaan hijau dan tantangan selanjutnya bagaimana global investment masuk ke dalam sektor dan program yang bisa kurangi emisi menuju net zero emission," jelas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.