AIFC ke-7 ini dirancang untuk membahas dan mengatasi sejumlah isu utama yang terkait dengan ekonomi dan keuangan halal, seperti pengembangan ekosistem halal yang kuat, penguatan industri halal, dan penyaluran pembiayaan halal dalam mendukung pengembangan ekonomi halal.
Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Adi Budiarso menjelaskan AIFC ke-7 diselenggarakan setelah pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN Ke-10 (10th AFMGM) yang baru terlaksana pekan lalu di Jakarta.
Pengembangan ekonomi dan keuangan halal
Ia menambahkan tema Keketuaan ASEAN Indonesia adalah Pusat Pertumbuhan (Epicentrum of Growth). Hal ini sejalan dengan yang diharapkan agar AIFC ini juga dapat menghasilkan wawasan, inovasi, kolaborasi, dan strategi yang berharga.Baca: Demi Kurangi Polusi, Pelaku Industri di Tangerang Hentikan Penggunaan PLTU |
"Tentang bagaimana mengembangkan ekonomi dan keuangan halal secara kuat sebagai sumber pertumbuhan,” jelas Adi Budiarso, dalam keterangan tertulis, Senin, 28 Agustus 2023.
AIFC ke-7 merupakan acara tahunan yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, seperti pengambil kebijakan, profesional, ekonom, akademisi, dan sektor swasta untuk membahas berbagai isu utama keuangan Islam, ekonomi dan pembangunan, di seluruh dunia, khususnya di Indonesia.
Konferensi yang diselenggarakan Kementerian Keuangan ini dirancang untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan Islam. Sejalan dengan konferensi ini, BKF bersama pihak terkait juga mengadakan acara call of paper (CFP) untuk memanfaatkan informasi dan wawasan berharga dari akademisi dan praktisi.
Hal itu untuk dijadikan sumber referensi bagi para pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan, khususnya di bidang ekonomi dan keuangan syariah. CFP telah menerima 267 karya, baik nasional maupun internasional, dan sebanyak dua puluh karya terbaik akan dipresentasikan bersamaan dengan seminar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News