Jakarta: Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai empat persen di kuartal III 2021. Perkiraan ini didasarkan pada realisasi investasi pada kuartal tersebut yang mencapai Rp216,7 triliun.
"Menurut saya mungkin di kuartal III pertumbuhan ekonomi tiga sampai empat persen dilihat dari realisasi investasi," kata Bahlil dalam video conference di Jakarta, Rabu, 27 Oktober 2021.
Realisasi investasi ini mengalami penurunan sebesar 2,8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, meskipun tetap tumbuh 3,7 persen dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu. Hal ini lantaran kenaikan kasus covid-1 yang sempat terjadi di awal kuartal III ini.
"Karena memang selama tiga bulan ini kami bisa bekerja maksimal hanya satu setengah bulan, satu setengah bulannya pandemi covid-19. Tapi kita tetap kerja terus, kita kawal perusahaan end to end, dan kita turunkan tim ke lapangan," ungkapnya.
Dari realisasi investasi ini, penyerapan tenaga kerja yang dihasilkan mencapai 288.687 orang. Ini baru jumlah penyerapan tenaga kerja langsung, belum termasuk tenaga kerja tidak langsung yang diperkirakan bisa empat hingga lima kali lipat dari jumlah tersebut.
Sementara itu, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal III sebesar Rp103,2 triliun atau turun 11 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun demikian, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp113,5 triliun, tumbuh 6,8 persen.
Berdasarkan wilayah, realisasi investasi di luar Jawa tercatat naik 1,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp112,5 triliun atau 51,9 persen dari total realisasi investasi. Sedangkan realisasi investasi di Jawa sebesar Rp104,2 triliun atau 48,1 persen dari total investasi dan tumbuh 5,7 persen.
"Menurut saya mungkin di kuartal III pertumbuhan ekonomi tiga sampai empat persen dilihat dari realisasi investasi," kata Bahlil dalam video conference di Jakarta, Rabu, 27 Oktober 2021.
Realisasi investasi ini mengalami penurunan sebesar 2,8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, meskipun tetap tumbuh 3,7 persen dibandingkan dengan kuartal III tahun lalu. Hal ini lantaran kenaikan kasus covid-1 yang sempat terjadi di awal kuartal III ini.
"Karena memang selama tiga bulan ini kami bisa bekerja maksimal hanya satu setengah bulan, satu setengah bulannya pandemi covid-19. Tapi kita tetap kerja terus, kita kawal perusahaan end to end, dan kita turunkan tim ke lapangan," ungkapnya.
Dari realisasi investasi ini, penyerapan tenaga kerja yang dihasilkan mencapai 288.687 orang. Ini baru jumlah penyerapan tenaga kerja langsung, belum termasuk tenaga kerja tidak langsung yang diperkirakan bisa empat hingga lima kali lipat dari jumlah tersebut.
Sementara itu, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal III sebesar Rp103,2 triliun atau turun 11 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun demikian, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp113,5 triliun, tumbuh 6,8 persen.
Berdasarkan wilayah, realisasi investasi di luar Jawa tercatat naik 1,9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp112,5 triliun atau 51,9 persen dari total realisasi investasi. Sedangkan realisasi investasi di Jawa sebesar Rp104,2 triliun atau 48,1 persen dari total investasi dan tumbuh 5,7 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News