"Sementara secara kumulatif selama Januari hingga Agustus 2021, ekspor yang keluar Jatim sebesar USD14,59 miliar atau naik 15,32 persen dibandingkan periode sama 2020," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan, Kamis, 16 September 2021.
Dadang mengatakan, komoditas terbesar ekspor selama Januari-Agustus 2021, yang berkontribusi terbesar adalah tembaga dimurnikan, berupa katoda dan bagian dari katoda. Nilainya mencapai sebesar USD1,09 miliar atau 7,50 persen. Lalu disusul komoditas minyak petroleum mentah dengan peranan sebesar 7,47 persen atau sebesar USD1,09 miliar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Peringkat ketiga adalah komoditas sisa dan skrap dari logam mulia lainnya, dengan peranan sebesar 4,63 persen atau sebesar USD676,15 juta," ujarnya.
Sementara ekspor nonmigas ke kawasan negara ASEAN selama Januari-Agustus 2021, mencapai sebesar USD2,39 miliar atau sebesar 17,74 persen dari total ekspor Jatim pada periode tersebut. Malaysia menjadi tujuan utama dengan nilai ekspor nonmigas mencapai USD1,00 miliar (dengan peranan sebesar 7,46 persen).
"Ekspor nonmigas ke Uni Eropa pada periode itu mencapai USD1,16 miliar dengan kontribusi sebesar 8,63 persen. Sedangkan ekspor terbesar ke Uni Eropa adalah Belanda senilai USD371,86 juta, atau dengan peranan sebesar 2,76 persen," katanya.
Ekspor nonmigas negara utama lainnya selama periode ini, yang terbesar adalah ke Amerika Serikat dengan nilai USD2,16 miliar atau dengan kontribusi sebesar 16 persen. Disusul ke Jepang sebesar USD2,06 miliar atau dengan peranan sebesar 15,31 persen dan ke Tiongkok sebesar USD1,83 miliar atau dengan peranan sebesar 13,61 persen.