Presiden Jokowi menyampaikan pengantar pada sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Jakarta (Foto: dokumentasi Setkab)
Presiden Jokowi menyampaikan pengantar pada sidang kabinet paripurna, di Istana Negara, Jakarta (Foto: dokumentasi Setkab)

Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 6,1%

Jokowi Minta RAPBN 2018 Disusun Lebih Optimistis

Angga Bratadharma • 16 Maret 2017 14:02
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penyusunan kapasitas fiskal dan pagu indikatif Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran (TA) 2018 disusun dengan semangat optimisme, meski tetap harus realistis dan kredibel.
 
"Sejalan dengan perbaikan ekonomi dunia, kita juga sudah harus berani meningkatkan target pertumbuhan ekonomi pada 2018, menjadi kira-kira 5,4-6,1 persen," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada sidang kabinet paripurna, seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Kamis 16 Maret 2017.
 
Untuk itu, ditegaskan Presiden, semua kementerian harus mampu bekerja keras dan melakukan langkah-langkah konkret, tidak bekerja rutinitas, tidak bekerja yang monoton, tidak bekerja linier, dan tidak bekerja bussines as ussuall.

"Saya kira ini harus ditekankan pada yang ada di bawah kita agar betul-betul langkah-langkah konkret itu ada," tegas Presiden Jokowi, seraya menambahkan bahwa yang juga harus diperhatikan adalah meningkatkan rasio perpajakan terhadap Produk Domestik Brutp (PDB) menjadi sekitar 11 persen.
 

 
Terkait RAPBN 2018 itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya penajaman program prioritas sehingga setiap program betul-betul mendorong produktivitas serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.
 
Untuk investasi karena kapasitas fiskal yang terbatas, Presiden Jokowi meminta agar tidak hanya bergantung kepada pemerintah atau investasi pemerintah. Ia mengingatkan, sumber-sumber investasi di 2017, apalagi nanti di 2018 memang sebagian besar harus berasal dari swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
 
Oleh sebab itu, lanjut Presiden, peran capital expenditure (capex) BUMN harus betul-betul ditingkatkan. Sehingga ini akan betul-betul meningkatkan pertumbuhan ekonomi. "Sekali lagi saya ulangi, kalau ada swasta yang masuk serahkan saja kepada swasta, jangan APBN masuk, jangan BUMN masuk, sudah," tegas Presiden Jokowi.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan