Ilustrasi geliat ekonomi di ibu kota DKI Jakarta - - Foto: dok MI
Ilustrasi geliat ekonomi di ibu kota DKI Jakarta - - Foto: dok MI

Perang Rusia-Ukraina hingga Lonjakan Harga Minyak Ancam Perekonomian RI

Eko Nordiansyah • 02 Maret 2022 16:07
Jakarta: Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai perang Rusia dan Ukraina yang diiringi oleh kenaikan harga minyak dunia akan mengancam pertumbuhan ekonomi RI.
 
Kepala Center Macroeconomics and Finance Indef M. Rizal Taufikurahman mengatakan ekonomi Indonesia berpotensi turun 0,014 persen akibat perang dan kenaikan harga minyak dunia tersebut.

 
"Untuk perekonomian GDP riil kita memang turun, kita turun 0,014 dengan adanya peperangan dan harga ini akibat dari tentu saja transmisi dari kenaikan minyak," kata dia dalam video conference, Rabu, 2 Maret 2022.

Rizal menjelaskan kenaikan harga minyak akan mendorong inflasi karena beberapa harga komoditas terkerek naik. Bahkan komoditas BBM maupun gas elpiji juga sudah mengalami kenaikan, disusul dengan kenaikan sejumlah bahan pokok seperti daging.
 
"Pelan-pelan dimungkinkan komoditas-komoditas bahan pokok bisa meningkat. Apalagi menghadapi bulan puasa lebaran yang secara gradual dan musiman sering terjadi kenaikan harga apalagi ditengah pandemi ini akan memberikan terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi kita dalam jangka pendek," ungkapnya.
 
Sementara itu, dampak konflik Rusia dan Ukraina terhadap investasi di Indonesia akan relatif kecil. Hal ini disebabkan oleh minat investasi dari para investor ke Indonesia masih cukup tinggi, meskipun pertumbuhannya diperkirakan akan terbatas.
 
Untuk ekspor, Indonesia akan sedikit mengalami penurunan 0,11 persen akibat perang dan kenaikan harga minyak. Sementara di sisi impor, dampaknya justru terbilang kecil karena impor nasional diprediksi masih akan tumbuh.

 
"Ini menunjukkan Indonesia dalam mendorong output karena output tadi beberapa komoditas yang relatif meskipun peningkatan tidak seragam, tidak meningkat semua tapi setidaknya masih banyak beberapa komoditas impor yang untuk mendorong aktivitas ekonomi khususnya untuk memproduksi output yang orientasi ekspor maupun di domestik," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan