"Kanselir Jerman menyatakan Indonesia berpotensi sebagai pintu masuk investasi Jerman untuk masuk ke ASEAN. Terutama karena populasinya cukup besar," ungkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Franky menceritakan, Pemerintah Indonesia mendorong pengusaha Jerman untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi mereka. Dia melihat beberapa hasil positif kunjungan Presiden dari sisi investasi.
"Hasil pertama, menurut Franky adalah pandangan positif Pemerintah Jerman terhadap potensi Indonesia sebagai destinasi investasi bagi Jerman," tambah dia.
Kedua, adanya kesepakatan yang dicapai melalui penandatanganan kerja sama bisnis antara pengusaha Indonesia dan Jerman, di mana salah satunya adalah kerjasama investasi sektor smelter di Sulawesi, senilai USD800 juta (setara Rp10 triliun dengan kurs dolar AS Rp12.500).
Dia menjelaskan, kerja sama tersebut mengindikasikan adanya keseriusan perusahaan Jerman untuk berinvestasi di Indonesia. Dia berharap dengan penandatanganan ini proyek investasi tersebut dapat segera direalisasikan. Terlebih industri bernilai tambah seperti smelter menjadi prioritas yang didorong oleh pemerintah.
"Mereka telah memilih lokasi investasi di Sulawesi. Jika melihat nilai investasi yang direncanakan tentunya dapat memanfaatkan layanan izin tiga jam di BKPM," jelas Franky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News