Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan, perusahaan tersebut cukup serius untuk berinvestasi. Perusahaan sudah menjalin komunikasi dengan salah satu BUMN pengelola pelabuhan terkait minat tersebut.
"Dalam pertemuan, perusahaan meminta BKPM untuk memfasilitasi agar minat mereka dapat berjalan sesuai rencana. Termasuk dalam koordinasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya," kata Franky, seperti dikutip dalam siaran persnya, Jumat (22/4/2016).
Franky mengakui, dalam pertemuan tersebut, pengusaha Belgia menyoroti tentang persoalan infrastruktur. Dia menjelaskan pihaknya bersama Ketua Kadin Roesan Roslani yang hadir dalam pertemuan, memaparkan perkembangan berbagai pembangunan proyek infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah. Beberapa diantaranya pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara dan lain-lain.
Pertemuan dengan pimpinan 15 perusahaan Belgia, menurut Franky, berlangsung dengan baik. Dia menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan Belgia yang hadir dalam pertemuan sebagian sudah berinvestasi di Indonesia dan berencana memperluas investasinya.
"Misalnya perusahaan yang memproduksi serat baja memperluas investasinya senilai USD50 juta di Karawang, industri pembuatan pisau yang berencana membuka pabrik baru di Bekasi, serta perusahaan ritel yang akan melakukan perluasan jaringan," jelasnya.
Pertemuan Kepala BKPM dengan 15 perusahaan Belgia ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Putri Astrid ke Jakarta, bulan lalu. Dalam kunjungan tersebut, Putri Astrid membawa 301 orang termasuk 167 CEO dari 167 perusahaan.
Adapun dari sisi investasi, ruang untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang investasi masih terbuka sangat lebar. Ini bila mengacu dari data BKPM, sepanjang enam tahun terakhir (2010-2015) realisasi investasi Belgia di Indonesia mencapai USD132 Juta dan berada di peringkat 27, negara asal investasi yang masuk ke Indonesia. Sedangkan dari sisi komitmen investasi, untuk periode 2010-2015, komitmen investasi dari Belgia mencapai USD213, 5 juta terdiri dari 64 proyek investasi.
Komitmen investasi dari negara-negara Eropa pada Januari 2016 mencapai Rp6,53 triliun, naik hampir 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp670 miliar. Kenaikan komitmen investasi Eropa tersebut melanjutkan tren positif di 2015, di mana komitmen investasi Eropa sepanjang 2015 mengalami kenaikan 16 persen menjadi Rp37,3 triliun dibandingkan 2014 sebesar Rp32,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News