Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Delegasi Kongres Amerika Serikat (AS). Foto: dok Kemenko Perekonomian.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Delegasi Kongres Amerika Serikat (AS). Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Pengusaha AS Puji Upaya Indonesia Bikin Iklim Bisnis Kondusif

Husen Miftahudin • 29 Agustus 2023 10:12
Jakarta: Delegasi Kongres Amerika Serikat (AS) yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, memuji kebijakan investasi Indonesia yang telah menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif di tengah guncangan ekonomi global yang terus berlanjut hingga saat ini.
 
Pernyataan itu dilontarkan Anggota Kongres Jackson saat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta. Pertemuan tersebut juga membicarakan sejumlah agenda strategis, seperti investasi energi dan kerja sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).
 
"Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," tanggap Airlangga dikutip dari siaran pers, Selasa, 29 Agustus 2023.

Pemerintah Indonesia, lanjut Airlangga, juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia. Hal tersebut dilakukan demi mencapai target investasi senilai Rp1.400 triliun di 2023.
 
"Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi," ungkap dia.
 
Sektor swasta AS selama ini banyak melakukan investasi di Indonesia pada bidang pertambangan, mesin, dan farmasi.
 
Baca juga: Menko Airlangga Paparkan Strategi Pemerintah Menuju Visi Indonesia Emas 2045
 

Dorong investasi infrastruktur dan energi bersih


Dalam diskusi perihal IPEF, Anggota Kongres Young Kim menanyakan perkembangan dan ekspektasi Indonesia terhadap kerja sama ekonomi kawasan tersebut. Airlangga menyampaikan, Indonesia aktif terlibat dalam perundingan kerja sama ekonomi kawasan tersebut.
 
"IPEF dapat berperan sebagai jembatan kolaborasi antara Indonesia dan Amerika Serikat, terutama dalam bidang investasi terkait infrastruktur dan manufaktur energi bersih," papar dia.
 
Kedua pihak juga membahas seputar perkembangan teknologi Nuclear Small Modular Reactor (SMR) dan Just Energy Transition Partnership (JETP) dibawah payung kerja sama PGII.
 
Topik Critical Mineral dalam IPEF juga menjadi pembahasan, dimana Pemerintah Indonesia berharap manfaat dari clean vehicle tax credit di bawah Inflation Reduction Act (IRA) AS. Tax credit tersebut diberikan kepada negara mitra yang telah menjalin FTA dengan AS.
 
"Sebagai mitra dalam IPEF, Indonesia mengharapkan dapat memenuhi persyaratan kemudahan dalam cakupan IRA. Indonesia memiliki target net zero emission, dan dengan menjadi bagian ekosistem manufaktur electric vehicle AS dapat mempercepat pencapaian target tersebut," ucap Airlangga.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan