Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati (kanan). (FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin)
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati (kanan). (FOTO: Medcom.id/Husen Miftahudin)

Kuartal IV-2018

Defisit Transaksi Berjalan Melebar Jadi 3,57%

Husen Miftahudin • 08 Februari 2019 17:30
Jakarta: Neraca tansaksi berjalan pada kuartal IV-2018 mengalami defisit USD9,1 miliar atau 3,57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih tinggi ketimbang defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) di kuartal sebelumnya sebesar USD8,6 miliar atau 3,28 persen PDB.
 
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati mengatakan peningkatan defisit utamanya dipengaruhi penurunan kinerja perdagangan barang nonmigas. Hal ini lantaran masih tingginya impor sejalan dengan peningkatan permintaan domestik di tengah kinerja ekspor yang terbatas.
 
"Memang defisit dan defisit ini utamanya untuk memenuhi kebutuhan produktif. Tapi neraca jasa defisitnya menurun, pendapatan primer defisitnya menurun, dan pendapatan sekunder surplusnya membaik," ujar Yati dalam konferensi pers di kantor BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 8 Februari 2019.

Meski demikian, Yati menyebut defisit transaksi berjalan di kuartal IV-2018 ini masih dalam batas aman. Ini karena laju defisit transaksi berjalan yang lebih lambat akibat adanya surplus transaksi modal dan finansial.
 
"Semua arus modal masuk tercatat surplus USD15,7 miliar, itu mengompensasi defisit transaksi berjalan yang mengalami peningkatan," beber dia.
 
Kondisi ini menunjukkan ketahanan eksternal Indonesia masih terjaga. "Jadi ini masih aman, terlebih ketika transaksi berjalan itu berhasil ataupun bisa ditutup dari financing," pungkas Yati.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan