Menurut Agus, kenaikan tersebut menggambarkan bahwa kondisi perekonomian Tanah Air terus mengalami perbaikan. Agus mengatakan dalam assessment yang dilakukan Moody's, lembaga tersebut melihat bahwa kebijakan di sektor riil, fiskal dan moneter dilakukan secara konsisten dan hati-hati, sehingga membuat ekonomi Indonesia terjaga.
"Jadi ini adalah satu pengukuhan bahwa Indonesia menunjukan kondisi yang membaik," kata Agus di Batam, Jumat, 13 April 2018.
Mantan Menteri Keuangan ini mengatakan, dalam 20 tahun terakhir kebijakan defisit fiskal pemerintah selalu dijaga di level tidak lebih dari 2,7 persen, meski batas maksimalnya yang diatur dalam UU APBN yakni tiga persen dari produk domestik bruto (PDB).
Sementara dari sisi moneter, BI dianggap berhati-hati dalam menangani risiko eksternal sehingga stabilitas makri tetap terjaga dengan baik.
Sebelumnya, Moody's memutuskan untuk meningkatkan peringkat utang dalam negeri Pemerintah Indonesia dan utang luar negeri ke Baa2 dari sebelumnya Baa3. Dengan kenaikan tersebut maka ada perubahan menjadi stabil dari positif.
Mengutip keterangan resmi Moody's, Jumat, 13 April 2018, peningkatan ke Baa2 didukung oleh kerangka kebijakan yang semakin kredibel, efektif, dan kondusif bagi stabilitas makroekonomi. Selain itu, peningkatan penyangga keuangan, kebijakan fiskal, dan moneter yang bijaksana memperkuat keyakinan Moody's.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News