Mata uang rupiah. Foto : MI.
Mata uang rupiah. Foto : MI.

Kinerja Mata Uang Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Negara Tetangga

Antara • 03 November 2023 15:44
Jakarta: Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sekaligus Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menyampaikan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang tercatat sebesar 2,34 persen (year-to-date/ytd) saat ini relatif lebih baik dibandingkan depresiasi yang dialami oleh mata uang negara lain.
 
baca juga: Perdagangan Pagi, Rupiah Menguat 0,19%

Peningkatan indeks dolar atau DXY memberikan tekanan terhadap mata uang utama seperti yen Jepang dan dolar Australia yang masing-masing tercatat melemah 12,61 persen dan 6,27 persen ytd.
 
"Yen Jepang dan dolar Australia melemah masing-masing 12,61 persen dan 6,72 persen ytd, serta depresiasi mata uang kawasan, seperti ringgit Malaysia dan baht Thailand masing-masing 7,82 persen dan 4,39 persen ytd," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, dilansir Antara, Jumat, 3 November 2023.
 
Sri Mulyani mengatakan, langkah stabilisasi nilai tukar rupiah ke depan akan terus diperkuat sejalan dengan nilai fundamentalnya.

Selain itu, upaya lain juga akan terus dilakukan dengan meningkatkan manajemen likuiditas institusi keuangan, menarik aliran portofolio asing, serta memperluas rangka implementasi Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA). Hal itu sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023.
 
"Penguatan harmonisasi kebijakan fiskal, moneter dan sektor keuangan juga akan terus dilakukan untuk memperkuat efektivitas bauran kebijakan makro baik dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan maupun untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi," ujar dia.
 
Adapun nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat sebesar 0,19 persen atau 30 poin menjadi Rp15.825 per USD dari sebelumnya Rp15.855 per USD.

Menjaga stabilitas rupiah

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan keputusan BI menaikkan suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate bertujuan guna menjaga stabilitas rupiah serta menjaga Indonesia dari risiko ekonomi global.
 
Pasalnya, perekonomian global saat ini tengah menunjukkan kinerja pertumbuhan yang lambat serta ketidakpastian yang makin meningkat.
 
"Kenaikan ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkatnya ketidakpastian global serta sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor (imported inflation)," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan